Minggu, 28 Januari 2018

Di Atas Meja Sekolah aku sudah benar2 terangsang padanya

 Di Atas Meja Sekolah  aku sudah benar2 terangsang padanya Saya seseorang gadis bersekolah di SMA, namaku Shinta. Saya anggota cheerleader PCT. Disuatu hari, ada kompetisi basket pada anak melawan anak SMA 8 di sekolahku. Saya jadi anggota tim cheerleader PCT, kenakan pakaian minim, berikan dukungan pada tim sekolahku … pada tengah2 kompetisi, satu diantara pemain cadangan tim SMA 8 tersenyum padaku …. dia bukannya lihat rekan2nya bermain, tetapi memandangiku selalu. Saat sesi pertama selesai, dia datang menghampiriku, serta kami berteman … sebut saja namanya Indra. Sesudah kami berteman, lantas kami bercakap2 sebentar di kantin sma. Sesudah tidak berapakah lama … tiba2 dia berbisik di telingaku, tuturnya, ” Anda cantik sekali deh Shinta.. ” sembari matanya tertuju pada belahan dadaku … mukaku segera merah … kaget serta dadaku berdetak kencang. Tiba2 terdengar nada “PRITTTTTTTT….!!! ” sinyal kalau sesi ke-2 juga akan diawali … saya segera mengajaknya balik ke lapangan. 





Dalam perjalanan ke lapangan, kami melalui kelas2 kosong … tiba2 dia menarik tanganku masuk kedalam kelas 3 Fis 1 … lantas dia segera tutup pintu … saya segera ajukan pertanyaan kepadanya, ” ada apa indra … sesi ke-2 telah ingin mulai nih … anda tidak takut dicariin pelatih anda?? ”. Dia tidak membalas pertanyaanku, tetapi segera memelukku dari belakang, serta dia berbisik sekali lagi padaku, ”Badan anda bagus ya sekali ya Shin.. ” Aaaahhhh. saya tidak dapat melakukan perbuatan apa2 terkecuali berbalik tubuh serta memandang matanya …. serta tersenyum kepadanya. 





Dia segera mencium bibirku serta saya yang belum juga sempat berciuman dengan cowo, tidak dapat melakukan perbuatan apa2 terkecuali membiarkan lidahnya masuk kedalam mulutku. Sesudah kira2 5 menit bercumbu, mulai tangannya meraba serta meremas dadaku…aku pasrah saja kepadanya, karna selalu jelas saya belum juga sempat rasakan kesenangan begini. Tangannya masuk dalam pakaian cheers no. 3 ku itu, serta mulai memainkan puting payudaraku, lantas dia menyingkapkan bajuku serta memeloroti rokku sampai saya tinggal kenakan BH serta celana dalam saja. 





Lantas ia buka pakaian basket serta celananya, hingga ia cuma kenakan celana dalam saja. Terlihat terang padaku kalau “burung”-nya telah tegang dibaik celana dalamnya. Ia memegang tanganku serta membimbing tanganku dalam celana dalamnya. Saya rasakan “burung”-nya yang besar serta tegang itu serta ia memohonku untuk meremas-remas burungnya itu. Ia memaksaku untuk buka celana dalamnya, sesudah saya buka celana dalamnya, terlihat terang burungnya yang telah ereksi … besar juga fikirku … nyaris sejengkal tanganku kira2 panjangnya. 





Baru sekali itu saya lihat kemaluan cowo dengan segera, umumnya saya cuma meihat dari “Blue” film saja bila saya di ajak nonton dengan rekan2 dekatku. Saat saya masih tetap terpana lihat burungnya, dia melepas BH serta celana dalamku, sudah pasti dengan sedikit bantuanku. 





Sesudah ia singkirkan baju dalamku, tubuhnya yang tinggi serta atletis seperti jadi seseorang pemain basket itu, menindih tubuhku di atas meja kelas serta ia mulai menjilati puting payudaraku hingga saya benar2 menggeliat keeenakan, kurasakan basah pada bibir kemaluanku, saya baru tau kalau berikut yang juga akan berlangsung padaku bila saya benar2 terangsang. Lantas tangannya yang kekar itu mulai meraba bibir kemaluanku serta mulai memainkan klitorisku sembari kadang-kadang mencubitnya. Saya yang benar2 terangsang tidak dapat melakukan perbuatan apa2 terkecuali mendesah serta menggeliat diatas meja. 





Cukup lama ia memainkan tangannya pada kemaluanku, lantas ia mulai menjilati bibir sisi bawah kemaluanku dengan nafsunya, tangan kanannya masih tetap memainkan klitorisku. Tidak lama saya bertahan pada permainannya itu, kurang lebih 5 menit lalu, saya rasakan darahku naik ke ubun2 serta saya rasakan suatu hal kesenangan yang sangat begitu nikmat, tubuhku meregang serta saya rasakan cairan hangat mengalir dari liang kemaluanku itu, Indra tanpa ada sangsi menjilati cairan yang keluar sedikit untuk sedikit itu dengan nafsunya hingga cuma air liurnya sajalah yang membasahi kemaluanku itu. 





Tubuhku merasa lemas sekali … lantas Indra duduk diatas tepi meja serta memandangi wajahku yang telah basah bermandikan keringat. Ia berkata padaku sembari tersenyum, ” Anda terlihat cape banget ya Shin …” Saya cuma tersenyum. Dia ambil pakaian basketnya serta mengelap cucuran keringat pada wajahku, saya benar2 mengagumi akan kepadanya, “Baik banget nih cowo” fikirku … Seperti telah tahu, saya jongkok dihadapannya, lantas mulai mengelus ngelus burungnya, sembari kadang-kadang menjilati serta menciuminya, saya juga tidak tau bagaimana saya dapat bereaksi sesuai sama itu, yang berada di fikiranku cuma membalas tindakannya padaku, serta langkah yang kulakukan ini sempat kulihat dari satu diantara film yang sempat kutonton. 





Indra cuma meregankan tubuhnya ke belakang sembari keluarkan suara2 yang jadi semakin membuatku menginginkan memasukkan burungnya kedalam mulutku, tidak berapakah lama lalu saya memegang pangkal kemaluannya itu serta mulai mengarahkannya masuk dalam mulutku, merasa benar ujung burungnya itu menyentuh dinding tenggorokanku saat nyaris semuanya sisi batang kemaluannya masuk dalam mulutku, lantas saya mulai memainkan burungnya di dalam mulutku, merasa benar kemaluanku mulai keluarkan cairan basah sekali lagi sinyal bila saya telah benar2 terangsang kepadanya. 





Kira2 5 menit saya lakukan oral seks pada Indra, tiba2 tubuh Indra yang telah basah dengan keringat itu mulai bergoyang goyang keras sembari ia berkata. ” aaaaarghhh….. saya telah tidak tahan sekali lagi nih Shin.. saya ingin keluarr…” saya yg tidak benar2 memperhatikan omongannya itu masih tetap saja selalu memainkan burungnya, hingga kurasakan cairan hangat kental putih serta rada asin muncrat dari lubang kemaluan Indra, saya segera keluarkan burungnya itu serta seperti kesetanan, saya jadi menelan cairan spermanya, serta jadi mengisap burungnya hingga cairan spermanya benar2 habis. 





Saya duduk sebentar di bangku kelas, serta kuperhatikan Indra yang tiduran di meja sembari coba memelankan irama nafasnya yang terengah-engah itu. 





Saya cuma tersenyum kepadanya, lantas Indra bangun serta menghampiriku. Dia juga cuma tersenyum padaku. Cukup lama kami berpandangan dengan kondisi bugil serta basah berkeringat. “Kamu cantik serta baik banget ya Shin” tuturnya tiba2 saya cuma tertawa kecil serta mulai mencium bibirnya. Indra membalas dengan nafsu sembari memasukkan tangannya dalam lubang kemaluanku cukup lama kami bercumbu, lantas ia berkata, ” Shin bisa tidak saya emm itu” “itu apa Ndra?? ” tanyaku. “Itu.. masa anda tidak tau sich?? ” balasnya sekali lagi. 





Sebelumnya saya menjawab saya rasakan kepala batang kemaluanya telah menyentuh bibir kemaluanku cresttt creest merasa ada yang terobek dalam kemaluanku serta sedikit darah keluar lalu indra berkata ” shin anda nyatanya masih tetap perawan!!! ” saya cuma dapat tersenyum serta rasakan sedikit perihi kemaluanku merasa agak serat saat 1/2 kemaluanya masuk ke vaginaku. digerak-gerakan perlahan-lahan batang kemaluanya yang besar tapi sesudah agak lama tak tahu kenapa rasa sakit itu hilang serta yang ada cuma ada rasa geli, enak serta nikmat saat indra menggoyangkan tubuhnya maju mundur perlahan pelan saya tidak tahan sekali lagi seraya mendesah kecil keenakan.. lalu makin cepat saja indra memainkan jurusnya yang maju mundur kadang-kadang menggoyangnya kekiri kekanan. serta dipuntir- puntir putingku yang pink yang makin membuatku menggelepar gelepar seperti ikan yang dibuang kedaratan. 


Keringat sudah membasahi badan kita berdua aku sadari kalau saat itu tindakan kita berdua bisa saja dipergoki orang tapi aku rasa kemungkinanya kecil karena kelas itu agak terpencil .ahhhh ahhhh ahhh aku mendesah dengan suara kecil karena takut kedengarann orang lain ..kullihat tampang indra yang menutup matanya dan terenggah- engah nafasnya. cukup lama juga indra bermain denganku memang benar kata orang kalau atlit itu kuat dalam bersenggama ..ahhhhh awww..awwww geli dalam lubang kemaluanku tak tertahankan tiba-tiba kurasakan seuatu yang lain yang belum pernah kurasakan, cairan hangat kurasakan muncrat dari dalam vaginaku .oh itu mungkin yang kata orang orgasme pikirku..badanku terasa rileks sekali dan mengejang. ditutup mulutku oleh indrap mungkin ia takut kalu aku mendesah kekerasan.


Meja kelas yang agak tua itu bergoyang goyang karena ulah kita berdua .aku masih merasakan bagimana indra berusaha untuk mencapai puncak organsmenya iya lalu duduk di bangku dan menyuruhku untuk duduk di kemaluan nya .aku menurut saja dan pelan-pelan aku duduk di kemaluannya . Indra memegang pinggulku dan menaik turunkan diriku .aku merasakan belum pernah aku merasakan kenikmatan yg seperti ini .aku mendesah desah dan indra semakin semangat menaik turunkan diriku .lalu badan indra mengejang dan berkata,”shin aku mau keluarrrrrr ” sekarang malah giliranku yg semangat memacu gerakan tubuhku agar indra bisa juga mencapai klimaks nya .tapi lama indra mengeluarkan burungnyna dan terdengar ia mendesah panjang, “Ahhhhhh shin ..aku keluar .ku liat air maninya kececeran di lantai dan sebagian ada yg ke meja .lalu kami berdua duduk lemas dengan saling berpandangan. ia berkata, “kamu nyesel yah shin?” aku menggeleng sambil berkata, “ngak koq ndra .sekalian buat pengalaman bagiku .”


Aku teringat kalo orang orang di luar kelas sangat banyak yg menonton pertandingan lalu aku buru buru mengenakan pakaianku dan menyuruh indra juga untuk memasang pakainnya .sebelum keluar iya bertanya padaku, “shin kapan kita bisa ‘begituan’ lagi? Dan aku menjawab terserah kamu ndra .tapi nanti setelah pertandingan selesai kamu tunggu aku yah di pintu gerbang lalu nanti kita jalan jalan..” Ia tersenyum dan mengangguk lalu kami berdua keluar kelas dan sengaja berpisah ..


Begitulah pengalamanku, tak kusadarai ternyata melakukan hubungan seks itu sangatlah nikmat dan aku berniat untuk merasakannya lagi..

Dessy Namaku nikmatnya melakukan oral seks

Dessy Namaku nikmatnya melakukan oral seks Namaku Dessy, 23 th.. Saya saat ini tinggal di Jakarta. Beberapa orang menyebutkan kalau saya begitu cantik, walaupun saya tidak terasa sekian. Saya dilahirkan di satu keluarga yang umum saja. Bapak serta ibuku bekerja jadi karyawan di perusahaan swasta. Saya memiliki 2 orang kakak lelaki. Yoga, 29 th., serta Okky, 25 th.. Keduanya belum juga menikah. Yoga bekerja jadi montir mobil, Okky bekerja serabutan. Serta saya sendiri hingga sekarang ini belum juga bekerja sesudah tamat kuliah D3. 





Saya senantiasa dirumah menolong ibu dalam soal rumah tangga. Saya tidak sering keluar. Hingga sekarang ini saya belum juga memiliki kekasih karna ada satu hal yang juga akan saya katakan saat ini. Keluargaku tak ada problem dalam soal ekonomi. Ekonomi kami cukup walaupun tidak dapat lebih. Cuma saja ada satu hal yang begitu membebani perasaanku sekarang ini. Lebih kurang 5 bln. waktu lalu awal dari beban perasaanku ini diawali.. 





Saat itu, 5 April 2004 pagi hari, bapak serta ibu dan Yoga telah pergi kerja. Cuma Okky serta saya yang berada di tempat tinggal. Okky masih tetap tiduran di kamarnya walaupun telah bangun. Saya sendiri tengah menyapu di dalam tempat tinggal. Kulihat Okky bangkit dari ranjangnya serta selekasnya keluar dari kamar. 





“Masih ada makanan, tidak? ” bertanya sembari lewat. 





Tidak kusangka tangan Okky mendadak meremas pantatku dari samping sembari lewat. 





“Ihh.. Anda ngapain sich! ” saya membentak. 





Okky cuma tersenyum serta selekasnya ke kamar mandi. Saya fikir Okky cuma iseng menggoda saya. Tapi saat Okky telah usai dari kamar mandi, tanpa ada sepengetahuanku mendadak Okky memelukku dari belakang. 





“Hei! Bebaskan saya! ” saya berteriak sembari meronta. 





Tapi Okky jadi berniat meremas buah dadaku serta menciumi leher serta tengkuk saya. Saya selalu meronta, tapi pelukan Okky semakin kuat. 





“Diamlah, Des.. Sebentar saja, ” bisik Okky di telingaku sembari tangannya tetaplah meremas buah dadaku. 





Tak tahu mengapa saya jadi lemah meronta. Jadi saya rasakan ada perasaan aneh yang menjalari badanku. Pada ingin serta tidak, saya biarlah tangan Okky meremas buah dadaku. Bahkan juga saat Okky membuka dasterku serta tangannya masuk ke celana dalamku, saya biarlah tangannya meraba serta menelusuri belahan memekku. 





“Mmhh…” saya mendesah dengan mata terpejam. “Ke kamar, yuk? ” bisik Okky selang beberapa saat. 





Saya cuma dapat mengangguk. Okky lantas menarik tanganku ke kamarnya. Didalam kamar, Okky dengan tergesa-gesa melepas semuanya baju yang menempel di badanku. Nafasnya terdengar cepat. Saya diam saja diperlakukan sekian oleh kakakku. Tak tahu mengapa gairahku bangkit diperlakukan sekian.. Nafsuku semakin terangsang sekali lagi saat kulihat Okky melepas semuanya bajunya serta tampak kontolnya yang cukup besar dipenuhi bulu lebat berdiri dengan tegak. 





Okky hampiri, lantas mengecup bibirku. Saya segera membalas ciumannya dengan hangat. Tangan Okky kembali bermain serta meremas buah dadaku. Kontolnya kadang-kadang menyentuh memekku hingga buat darahku senantiasa berdesir. 





“Ohh.. Ohh…” desahku saat jari tangan Okky menyentuh memek serta menggosoki belahan memekku. Saya sendiri segera menggenggam kontol Okky serta meremasnya perlahan. “Mmhh…” desah Okky sembari menggerakkan pinggulnya. “Isepin kontol saya, Des…” pinta Okky berbisik. “Tidak ingin ah, jijik…” kataku sembari selalu mengocok kontol Okky. “Ya telah, masukkin segera saja, ” kata Okky sembari menarik badanku ke atas ranjang. 





Tidak lama badan Okky segera menindih badanku. Diarahkan kontolnya ke memekku lantas didesakannya bebrapa perlahan. 





“Aww! Perlahan dong, Ky…” jeritku perlahan. “Susah masuk nih…” kata Okky sembari selalu berupaya memasukkan kontolnya ke memekku. “Aku masih tetap perawan, Ky…” bisikku. 





Okky tidak menjawab. Dia selalu berupaya menyetubuhiku. 





“Bantuin dong…” bisik Okky. 





Akupun selekasnya menggenggam kontol Okky. Saya tujukan kepala kontolnya ke lubang memekku. 





“Tekan bebrapa perlahan, Ky…” bisikku. 





Okky mulai menekankan kontolnya perlahan. 





“Aww.. Selalu tekan bebrapa perlahan.. Aww…” kataku sembari agak meringis menahan perih saat kontol Okky mulai masuk ke memekku. “Pelan, Ky.. Perlahan.. Aww.. Aww.. Mmhh.. Ohh.. Selalu, Ky…” bisikku lirih saat kontol Okyy telah mulai keluar masuk memekku. 





Okky selalu memompa kontolnya mulai cepat. 





“Ohh…” desah Okky disela-sela pergerakannya menyetubuhi saya. “Kenapa anda lakukan hal semacam ini? ” tanyaku sembari memeluk Okky. “Karena saya sayang anda, sukai kamu…” jawab Okky sembari memandang mataku. 





Saya diam. Tidak merasa air mataku mengalir ke pipi..


“Kenapa kamu menangis?” tanya Okky sambil menghentikan gerakannya.


Aku diam sesaat. Mataku terpejam.


“Karena.. Sudahlah…” kataku sambil tersenyum.


Ada rasa tak menentu saat itu. Antara rasa sedih karena diperawani kakak kandung sendiri, dan juga gairah seks-ku yang sangat tinggi untuk disalurkan, dan entah perasaan apalagi saat itu yang ada di hatiku. Aku lumat bibir Okky sambil menggerakkan pinggulku. Okkypun segera membalas ciumanku sambil melanjutkan menggerakan kontolnya keluar masuk memekku. Lama kelamaan perasaan tak menentu yang sempat hinggap di hatiku mulai menghilang, terganti oleh rasa sayang terhadap kakakku dan rasa nikmat yang sangat tak terhingga. Tak lama aku rasakan Okky mulai menyetubuhiku makin cepat. Dengan mata terpejam didesakkannya kontolnya dalam-dalam ke memekku.


“Ohh.. Aku mau keluar, Des…” kata Okky.“Jangan keluarkan di dalam, Ky…” pintaku sambil menggerakan pinggulku makin cepat mengimbangi gerakan Okky.


Tak lama Okky segera mencabut kontolnya dari memekku cepat-cepat. Lalu, crott! Crott! Crott! Air mani Okky menyembur banyak di atas perutku. Okky lalu bangkit dan duduk di pinggir ranjang. Diusap dan diremasnya buah dadaku. Akupun segera memegang dan menggenggam kontol Okky yang sudah mulai lemas.


“Aku sayang kamu…” kata Okky sambil mencium kening dan mengecup bibirku.


Aku tersenyum.. Begitulah, sejak saat itu kami selalu bersetubuh setiap ada kesempatan. Aku sangat menikmati persetubuhan kami. Kedekatan dan keromantisan hubungan kami semakin hari semakin kuat. Seringkali kami saling raba, saling remas bila sedang nonton televisi walau saat itu semua keluarga sedang kumpul. Aku nikmati itu setiap malam. Antara was-was kalau ketahuan dan rasa romantis serta nikmat, semua aku lakukan dengan suka hati.


Rasa sayang yang sangat besar bisa aku rasakan dari Okky. Apapun yang aku mau, atau apapun masalah yang aku hadapi, akan selalu dipecahkan dan dilalui bersama Okky. Kenikmatan dalam persetubuhan dengan Okky telah membawa aku ke suasana yang serba indah. Dengan Okky pula aku bisa merasakan bagaimana nikmatnya melakukan oral seks. Bagaimana rasanya di jilat memek sampai orgasme, bagaimana rasanya menjilat dan menghisap kontol sampai air mani Okky tumpah di dalam mulutku dan menelannya.


Untuk beberapa bulan kami nikmati “kegilaan” dalam hubungan asmara saudara sekandung. Entah sudah berapa banyak tempat yang kapai pakai untuk melampiaskan rasa sayang dan gairah dalam bentuk persetubuhan. Sudah banyak penginapan dan hotel yang kami singgahi untuk bisa memacu desah dan birahi untuk meraih kenikmatan. Entah sudah berapa puluh kali aku menghisap kontol dan menelan air mani Okky di dalam bioskop. Aku lakukan semua itu dengan perasaan bebas tanpa beban. Aku nikmati semua permainan yang kami lakukan.


Tapi ada satu hal yang mulai membebani hatiku saat ini. Aku mulai merasa berdosa atas hubunganku dengan kakak kandungku. Pernah aku bilang kepada Okky untuk menghentikan hubungan ini, dan mengatakan bahwa aku ingin membina hubungan dengan orang lain. Okky marah besar karenanya. Dia mengatakan bahwa dia sangat sayang aku, dan tidak ada satu orang lelakipun yang boleh menyentuh aku. Bahkan pernah ada beberapa lelaki yang main ke rumah untuk menemui aku, tidak pernah lagi datang berkunjung karena Okky selalu ikut nimbrung ketika aku menemui mereka. Okky selalu dengan ketus menimpali setiap ucapan mereka dengan ucapan yang menyindir dan menghina.


Hal lain adalah, aku tidak bisa menolak keinginan Okky untuk menyetubuhiku. Dan jujur saja kalau aku juga sangat menikmati cumbuan dia karena bisa memenuhi kebutuhanku untuk menyalurkan libido aku. Sekarang aku bingung harus bagaimana. Aku ingin hidup normal dalam membina hubungan asmara dan ingin normal dalam menyalurkan kebutuhan seks aku, tapi tidak mau menyakiti hati kakakku karena aku sangat sayang dia. Aku ingin hidup normal. Tolonglah..Anda 

Dengan Istri Tetangga aku merasakan denyutan2 vagina evi di batang senjataku

Dengan Istri Tetangga  aku merasakan denyutan2 vagina evi di batang senjataku Sesudah 10thn melakukan rmh tangga serta sudah dikaruniai 2 ank, pastinya terkadang muncul kejenuhan dalam rmh tangga, untunglah karna kehidupan kami yang terbuka, kami bisa menangani rasa jemu itu, termasuk juga dalam soal sex pastinya. awal dari semuanya yaitu narasi dari istriku waktu juga akan tidur, yang menyebutkan kalau evi tetangga depan tempat tinggal aq nyatanya memiliki suami yang impoten, aq agak terperanjat tidak menganggap sekalipun, karna diliat dari postur suaminya yang tinggi tegap rasa-rasanya tdk mungkin saja, memanglah yg saya tau mereka sudah berumah tangga sekitaran 5 th. tapi blm dikaruniai seseorang anakpun, “bener pah, td evi narasi sendiri sm mama” kata istriku seakan menjawab keraguanku, “wah, kasian banget ya mah, jadi dia tidak dapat menjangkau kenikmatan dong mah? ” pancingku “iya” sahut istriku singkat fikiran saya kembali menerawang ke sosok yg dikisahkan istriku, tetangga depan rumahku yang menurutku begitu cantik serta seksi, saya sukai memandangnya saat pagi dia tengah olahraga dimuka rumahku yang pastinya di dpn rumahku jg, kebetulan rumah saya ada di cluster yang cukup elite, 





hingga tak ada pagar disetiap tempat tinggal, serta jalanan dapat jadikan tempat berolahraga, saya prediksikan tingginya 170an serta berat mungkin saja 60an, tinggi serta diisi, terkadang waktu dia berolahraga pagi saya seringkali mengambil pandang pahanya yang putih serta mulus karna cuma kenakan celana pendek, pinggulnya yg besar benar-benar kontras dengan pinggangnya yang ramping, serta yang seringkali buat saya pusing yaitu dia senantiasa kenakan kaos tanpa ada lengan, hingga waktu dia mengangkat tangan saya bisa lihat benjolan buah dadanya yg keliatannya demikian padat bergotang ikuti pergerakan badannya. Satu hal sekali lagi yang buat saya kerasan memandangnya yaitu bulu ketiaknya yang lebat, ya lebat sekali, saya sendiri tidak tahu mengapa dia tidak mencukur bulu ketiaknya, tapi jujur saja saya malah paling bernafsu waktu lihat bulu ketiaknya yang hitam, kontras dengan tonjoilan buah dadanya yg begitu putih mulus 





Sesudah 10thn melakukan rmh tangga serta sudah dikaruniai 2 ank, pastinya terkadang muncul kejenuhan dalam rmh tangga, untunglah karna kehidupan kami yang terbuka, kami bisa menangani rasa jemu itu, termasuk juga dalam soal sex pastinya. 





awal dari semuanya yaitu narasi dari istriku waktu juga akan tidur, yang menyebutkan kalau evi tetangga depan tempat tinggal aq nyatanya memiliki suami yang impoten, aq agak terperanjat tidak menganggap sekalipun, karna diliat dari postur suaminya yang tinggi tegap rasa-rasanya tdk mungkin saja, memanglah yg saya tau mereka sudah berumah tangga sekitaran 5 th. tapi blm dikaruniai seseorang anakpun, 





“bener pah, td evi narasi sendiri sm mama” kata istriku seakan menjawab keraguanku, “wah, kasian banget ya mah, jadi dia tidak dapat menjangkau kenikmatan dong mah? ” pancingku“iya” sahut istriku singkat 





fikiran saya kembali menerawang ke sosok yg dikisahkan istriku, tetangga depan rumahku yang menurutku begitu cantik serta seksi, saya sukai memandangnya saat pagi dia tengah olahraga dimuka rumahku yang pastinya di dpn rumahku jg, kebetulan rumah saya ada di cluster yang cukup elite, hingga tak ada pagar disetiap tempat tinggal, serta jalanan dapat jadikan tempat berolahraga, saya prediksikan tingginya 170an serta berat mungkin saja 60an, tinggi serta diisi, terkadang waktu dia berolahraga pagi saya seringkali mengambil pandang pahanya yang putih serta mulus karna cuma kenakan celana pendek, pinggulnya yg besar benar-benar kontras dengan pinggangnya yang ramping, serta yang seringkali buat saya pusing yaitu dia senantiasa kenakan kaos tanpa ada lengan, hingga waktu dia mengangkat tangan saya bisa lihat benjolan buah dadanya yg keliatannya demikian padat bergotang ikuti pergerakan badannya. 





Satu hal sekali lagi yang buat saya kerasan memandangnya yaitu bulu ketiaknya yang lebat, ya lebat sekali, saya sendiri tidak tahu mengapa dia tidak mencukur bulu ketiaknya, tapi jujur saja saya malah paling bernafsu waktu lihat bulu ketiaknya yang hitam, kontras dengan tonjoilan buah dadanya yg begitu putih mulus. tapi ya saya cuma dapat melihat saja karna bagaimanapun juga dia yaitu tetanggaku serta suaminya yaitu rekan saya. tetapi narasi istriku yang menyebutkan suaminya impoten terang buat saya menghayal tidak karuan, serta tak tahu inspirasi dari tempat mana, saya segera bicara ke istriku yang keliatannya telah mulai nyenyak. “mah” panggilku pelan“hem” istriku cuma menggunam saja“gimana bila kita kerjain evi”“hah? ” istriku terperanjat serta buka matanya“maksud ayah? ”Aku agak sangsi juga mengemukakannya, tapi karna telah terlanjur juga pada akhirnya saya ungkapkan juga ke istriku, “ya, kita kerjain evi, hingga dia tidak tahan menahan nafsunya”“buat apa? serta bagaimana langkahnya? ” uber istrikulalu saya jabarkan cara2 memancing birahi evi, dapat dengan seolah2 tidak berniat lihat, nbaik lihat senjata saya atau waktu anda ml, istriku agak terperanjat jugaapalagi sesudah saya jabarkan maksud pada akhirnya saya nikmati badan evi, dia geram serta tersinggung“papa telah hilang ingatan ya, mentang2 ibu telah tidak menarik sekali lagi! ” ambek istrikutapi untunglah sesudah saya berikan keterangan kalau saya cuma fun saja serta saya cuma mengungkap saja tanpa ada punya maksud memaksa mengiyakan rencanaku, istriku mulai melunak serta pada akhirnya kata2 yang saya tunggulah dari mulutnya terucap. “oke deh pah, kayanya sich seru juga, tapi inget jangan pernah kecantol, serta janganlah ngurangin jatah mama” ancam istriku. saya seneng banget dengernya, saya segera cium kening istriku. “so tentu dong mah, lagian sampai kini kan ibu sendiri yang tidak ingin setiap hari” sahutku. “kan lumayan buat ngisi hari kosong waktu ibu tidak ingin main” kataku bercandaistriku cuma terdiam cemberut manja.. mungkin saja juga membetulkan libidoku yang sangat tinggi serta libidonya yang relatif rendah. 





esok paginya, kebetulan hari Sabtu, hari libur kerja, sesudah kompromi dgn istriku, kami menggerakkan gagasan satu, jam 5. 30 pagi istriku keluar olahraga serta pastinya berjumpa dengan evi, saya mengintip mereka dari jendela atas tempat tinggal saya dengan deg2an, sesudah saya lihat mereka bercakap serius, saya mulai menggerakkan aksiku, saya percaya istriku tengah membahas kalau saya bernafsu tinggi serta terkadang tidak mampu melayani, serta sesuai sama skenario saya mesti jalan di jendela hingga mereka lihat saya dalam kondisi telanjang dengan senjata tegang, serta tidak susah buatku karna sejak dari barusan lihat evi olahraga saja senjataku telah menegang kaku, saya buka celana pendekku sampai telanjang, senjataku berdiri menunjuk langit2, lantas saya jalan melalui jendela sembari menyampirkan handuk di pundakku seolah2 ingin mandi, saya percaya mereka lihat dengan terang karna situasi pagi yang blm demikian jelas kontras dengan kondisi kamarku yang jelas benderang. tapi untuk memastikannya saya balik kembali berpura2 ada yang ketinggalan serta lewat lagi, sesampai dikamar mandiku, saya selekasnya menyiram kepalaku yang panas karena birahiku yang naik, hemm segarnya, nyatanya siraman air dingin bisa menetralisir otakku yg panas. 





Sesudah mandi saya duduk diteras berteman secangkir kopi serta koran, saya lihat mereka berdua masih tetap mengobrol. Saya mengangguk ke evi yg kebetulan lihat saya sbg tandanya menegur, saya lihat roma merah diwajahnya, tak tahu apa yg dibicarakan istriku waktu itu. Masih tetap dengan peluh bercucuran istriku yg masih tetap keliatan seksi jg memberi jari jempolnya ke saya yang tengah asyik baca koran, tentu tandanya bagus fikirku, saya selekasnya menyusul istriku serta menanyakannya“gimana mah? ” kejarkuistriku hanya mesem saja, ” kok jadi ayah yg nafsu sih” candanyaaku 1/2 malu juga, pada akhirnya istriku narasi juga, tuturnya muka evi keliatan horny waktu dengar kalau nafsu saya terlalu berlebih, terlebih cocok lihat saya lewat dengan senjata tegang di jendela, roman mukanya beralih. “sepertinya evi begitu bernafsu pah” kata istriku. “malah dia katakan ibu mujur miliki suami kaya ayah, tidak seperti dia yang hanya dipuaskan oleh jari2 suaminya aja”“oh” saya hanya mengangguk sesudah tahu demikian, “trus, setelah itu bagaimana mah? ” pancing aku“yah terserah ayah saja, kan ayah yg miliki rencana”aku terdiam dengan seribu impian indah, “ok deh, kita mikir dahulu ya mah” 





saya kembali meneruskan membaca koran yg pernah terlambat, barusan duduk saya lihat suami evi pergi kerja dengan mobilnya serta pernah menyapaku“pak, sekali lagi enjoy nih, yuk pergi pak” sapanya akrabaku menjawab sapaannya dengan tersenyum serta lambaian tangan. “pucuk dicinta ulam tiba” fikirku, ini yaitu peluang besar, evi dirumah sendiri, tapi bagaimana langkahnya? saya memutar otak, konsentrasiku tidak pada koran tapi mencari langkah untuk memancing gairah evi serta menyetubuhinya, tapi bagaimana? bagaimana? bagaimana? 


sedang asiknya mikir, tau2 orang yang aku khayalin ada di dpn mataku,“wah, lagi nyantai nih pak, mbak yeni ada pak?” sapanya sambil menyebut nama istriku“eh mbak evi, ada di dalam mbak, masuk aja” jawabku setengah gugupevi melangkah memasuki rumahku, aku cuma memperhatikan pantatnya yang bahenol bergoyang seolah memanggilku untuk meremasnya.


aku kembali hanyut dengan pikiranku, tapi keberadaan evi di rumahku jelas membuat aku segera beranjak dari teras dan masuk ke rumah juga, aku ingin melihat mereka, ternyata mereka sedang asik ngobrol di ruang tamu, obrolan mereka mendadak terhenti setelah aku masuk,“hayo, pagi2 sudah ngegosip! pasti lagi ngobrolin yg seru2 nih” candakumereka berdua hanya tersenyum.aku segera masuk ke kamar dan merebahkan tubuhku, aku menatap langit2 kamar, dan akhirnya mataku tertuju pada jendela kamar yang hordengnya terbuka, tentunya mereka bisa melihat aku pikirku, karena di kamar posisinya lebih terang dari diruang tamu, tentunya mereka bisa melihat aku, meskipun aku tidak bisa melihat mereka mengobrol?reflek aku bangkit dari tempat tidur dan menggeser sofa kesudut yg aku perkirakan mereka dapat melihat, lalu aku lepas celana pendekku dan mulai mengocok senjataku, ehmm sungguh nikmat, aku bayangkan evi sedang melihatku ngocok dan sedang horny, senjataku langsung kaku.tapi tiba2 saja pintu kamarku terbuka, istriku masuk dan langsung menutup kembali pintu kamar.“pa, apa2an sih pagi2 udah ngocok, dari ruang tamu kan kelihatan” semprot istriku“hah?, masa iya? tanyaku pura2 bego.“evi sampai malu dan pulang tuh” cerocosnya lagi, aku hanya terdiam,mendengar evi pulang mendadak gairahku jadi drop, aku kenakan kembali celanaku.


sampai siang aku sama sekali belum menemukan cara untuk memancingnya, sampai istriku pergi mau arisan aku cuma rebahan di kamar memikirkan cara untuk menikmati tubuh evi,” pasti lagi mikirin evi nih, bengong terus, awas ya bertindak sendiri tanpa mama” ancam istriku “mama mau arisan dulu sebentar”aku cuma mengangguk aja,5 menit setelah istriku pergi, aku terbangun karna di dpn rumah terdengar suara gaduh, aku keluar dan melihat anakku yg laki bersama teman2nya ada di teras rumah evi dengan wajah ketakutan, aku segera menghampirinya, dan ternyata bola yang dimainkan anakku dan teman2nya mengenai lampu taman rumah evi hingga pecah, aku segera minta maaf ke evi dan berjanji akan menggantinya,anakku dan teman2nya kusuruh bermain di lapangan yg agak jauh dari rumah,“mbak evi, aku pamit dulu ya, mau beli lampu buat gantiin” pamitku“eh gak usah pak, biar aja, namanya juga anak2, lagian aku ada lampu bekasnya yg dari developer di gudang, kalau gak keberatan nanti tolong dipasang yang bekasnya aja”aku lihat memang lampu yang pecah sudah bukan standar dr developer, tapi otakku jd panas melihat cara bicaranya dengan senyumnya dan membuat aku horny sendiri.“kalau gitu mbak tolong ambil lampunya, nanti aku pasang” kataku“wah aku gak sampe pak, tolong diambilin didalam” senyumnya.kesempatan datang tanpa direncanakan, aku mengangguk mengikuti langkahnya, lalu evi menunjukan gudang diatas kamar mandinya, ternyata dia memanfaatkan ruang kosong diatas kamar mandinya untuk gudang.“wah tinggi mbak, aku gak sampe, mbak ada tangga?” tanyaku“gak ada pak, kalau pake bangku sampe gak” tanyanya“coba aja” katakuevi berjalan ke dapur mengambil bangku, lambaian pinggulnya yang bulat seolah memanggilku untuk segera menikmatinya, meskipun tertutup rapat, namun aku bisa membayangkan kenikmatan di dalam dasternya.lamunanku terputus setelah evi menaruh bangku tepat didepanku, aku segera naik, tapi ternyata tanganku masih tak sampai meraih handle pintu gudang,“gak sampe mba” katakuaku lihat evi agak kebingungan,“dulu naruhnya gimana mbak? ” tanyaku“dulu kan ada tukang yang naruh, mereka punya tangga”“kalau gitu aku pinjem tangga dulu ya mba sama tetangga”aku segera keluar mencari pinjaman tangga, tapi aku sudah merencanakan hal gila, setelah dapat pinjaman tangga aluminium, aku ke rumah dulu, aku lepaskan celana dalamku, hingga aku hanya mengenakan celana pendek berbahan kaos, aku kembali ke rumah evi dgn membawa tangga, akhirnya aku berhasil mengambil lampunya. dan langsung memasangnya, tapi ternyata dudukan lampunya berbeda, lampu yang lama lebih besar, aku kembali ke dalam rumah dan mencari dudukan lampu yg lamanya, tp sudah aku acak2 semua tetapi tidak ketemu jg, aku turun dan memanggil evi, namun aku sama sekali tak melihatnya atau sahutannya saat kupanggil, “pasti ada dikamar: pikirku “wah bisa gagal rencanaku memancingnya jika evi dikamar terus”aku segera menuju kamarnya, namun sebelum mengetuknya niat isengku timbul, aku coba mengintip dari lubang kunci dan ternyata….aku dapat pemandangan bagus, aku lihat evi sedang telanjang bulat di atas tempat tidurnya, jari2nya meremas buah dadanya sendiri, sedangkan tangan yang satunya menggesek2 klitorisnya, aku gemetar menahan nafsu, senjataku langsung membesar dan mengeras, andai saja tangan aku yang meremas buah dadanya… sedang asik2nya mengkhayal tiba2 evi berabjak dari tempat tidurnya dan mengenakan pakaian kembali, mungkin dia inget ada tamu, aku segera lari dan pura2 mencari kegudang, senjataku yang masih tegang aku biarkan menonjol jelas di celana pendekku yang tanpa cd.“loh, nyari apalgi pak?” aku lihat muka evi memerah, ia pasti melihat tonjolan besar di celanaku“ini mbak, dudukannya lain dengan lampu yang pecah” aku turun dari tangga dan menunjukan kepadanya, aku pura2 tidak tahu keadaan celanaku, evi tampak sedikit resah saat bicara.“jadi gimana ya pak? mesti beli baru dong” suara evi terdengar serak, mungkin ia menahan nafsu melihat senjataku dibalik celana pendekku, apalagi dia tadi sedang masturbasi.aku pura2 berfikir, padahal dalam hati aku bersorak karena sudah 60% evi aku kuasai, tapi bener sih aku lagi mikir, tapi mikir gimana cara supaya masuk dalam kamarnya dan menikmati tubuhnya yang begitu sempurna??“kayanya dulu ada pak. coba aku yang cari” suara evi mengagetkan lamunanku, lalu ia menaiki tangga, dan sepertinya evi sengaja memancingku, aku dibawah jelas melihat paha gempalnya yang putih mulus tak bercela, dan ternyata evi sama sekali tidak mengenakan celana dalam, tapi sepertinya evi cuek aja, semakin lama diatas aku semakin tak tahan, senjataku sudah basah oleh pelumas pertanda siap melaksanakan tugasnya,setelah beberapa menit mencari dan tidak ada juga, evi turun dari tangga, tapi naas buat dia ( Atau malah sengaja : ia tergelincir dari anak tangga pertama, tidak tinggi tapi lumayan membuatbya hilang keseimbangan, aku reflek menangkap tubuhnya dan memeluknya dari belakang, hemmm sungguh nikmat sekali, meskipun masih terhalang celana dalam ku dan dasternya tapi senjataku dapat merasakan kenyalnya pantat evi, dan aku yakin evi pun merasakan denyutan hangat dipantatnya, “makasih pak” evi tersipu malu dan akupun berkata maaf berbarengan dgn ucapan makasihnya“gak papa kok, tapi kok tadi seperti ada yg ngeganjel dipantatku ya”?” sepertinya evi mulai berani, akupun membalasnya dgn gurauan,“oh itu pertanda senjata siap melaksanakan tugas”“tugas apa nih?” evi semakin terpancingaku pun sudah lupa janji dgn istriku yang ga boleh bertindak tanpa sepengetahuannya, aku sudah dikuasai nafsu“tugas ini mbak!” kataku langsung merangkulnya dalam pelukankuaku langsung melumat bibirnya dengan nafsu ternyata evipun dengan buas melumat bibirku juga, mungkin iapun menunggu keberanianku, ciuman kami panas membara, lidah kami saling melilit seperti ular, tangan evi langsung meremas senjataku, mungkin baru ini dia melihat senjata yang tegang sehingga evi begitu liar meremasnya, aku balas meremas buah dadanya yang negitu kenyal, meskipun dari luar ali bisa pastiin bahwa evi tidak mengenakn bra, putingnya langsung mencuat, aku pilin pelan putingnya, tanganku yang satu meremas bongkahan pantatnya yang mulus, cumbuan kami semakin panas bergeloratapi tiba2“sebentar mas!” evi berlari ke depan ternyata ia mengunci pintu depan, aku cuma melongo dipanggil dengan mas yang menunjukan keakraban“sini mas!” ia memanggilku masuk kekamarnyaaku segera berlari kecil menuju kamarnya, evi langsung melepas dasternya, dia bugil tanpa sehelai benangpun di depan mataku. sungguh keindahan yang benar2 luar biasa, aku terpana sejenak melihat putih mulusnya badan evi. bulu kemaluannya yang lebat menghitam kontras dengan kulitnya yg bersih. lekuk pinggangnya sungguh indah.tapi hanya sekejab saja aku terpana, aku langsung melepas kaos dan celana pendekku, senjataku yang dari tadi mengeras menunjuk keatas, tapi ternyata aku kalah buas dengan evi. dia langsung berjongkok di depanku yang masih berdiri dan melumat senjataku dengan rakusnya,lidahnya yang lembut terasa hangat menggelitik penisku, mataku terpejam menikmati cumbuannya, sungguh benar2 liar, mungkin karna evi selama ini tidak pernah melihat senjata yang kaku dan keras, kadang ia mengocoknya dengan cepat, aliran kenikmatan menjalari seluruh tubuhku, aku segera menariknya keatas, lalu mencium bibirnya, nafasnya yang terasa wangi memompa semangatku untuk terus melumat bibirnya, aku dorong tubuhnya yang aduhai ke ranjangnya, aku mulai mengeluarkan jurusku, lidahku kini mejalari lehernya yang jenjang dan putih, tanganku aktif meremas2 buah dadanya lembut, putingnya yang masih kecil dan agak memerah aku pillin2, kini dari mataku hanya berjarak sekian cm ke bulu ketiaknya yang begitu lebat, aku hirup aromanya yang khas, sungguh wangi. lidahku mulai menjalar ke ketiak dan melingkari buah dadanya yang benar2 kenyal,dan saat lidahku yang hangat melumat putingnya evi semakin mendesah tak karuan, rambutku habis dijambaknya, kepalaku terus ditekan ke buah dadanya. aku semakin semangat, tidak ada sejengkal tubuh evi yang luput dari sapuan lidahku, bahkan pinggul pantat dan pahanya juga, apalagi saat lidahku sampai di kemaluannya yang berbulu lebat, setelah bersusah payah meminggirkan bulunya yang lebat, lidahku sampai juga ke klitorisnya, kemaluannya sudah basah, aku lumat klitnya dengan lembut, evi semakin hanyut, tangannya meremas sprey pertanda menahan nikmat yang aku berikan, lidahku kini masuk ke dalam lubang kemaluannya, aku semakin asik dengan aroma kewanitaan evi yang begitu wangi dan menambah birahiku,tapi sedang asik2nya aku mencumbu vaginanya, evi tiba2 bangun dan langsung mendorongku terlentang, lalu dengan sekali sentakan pantatnya yang bulat dan mulus langsung berada diatas perutku, tangannya langsung menuntun senjataku, lalu perlahan pantatnya turun, kepala kemaluanku mulai menyeruak masuk kedalam kemaluannya yang basah, namun meskipun basah aku merasakan jepitan kemaluannya sangat ketat. mungkin karna selama ini hanya jari saja yang masuk kedalam vaginanya,centi demi centi senjataku memasuki vaginanya berbarengan dengan pantat evi yang turun, sampai akhirnya aku merasakan seluruh batang senjataku tertanam dalam vaginanya, sungguh pengalaman indah, aku merasakan nikmat yang luar biasa dengan ketatnya vaginanya meremas otot2 senjataku, evi terdiam sejenak menikmati penuhnya senjataku dalam kemaluannya, tapi tak lama, pantatnya yang bahenl dan mulus nulaik bergoyang, kadang ke depan ke belakang, kadang keatas ke bawah, peluh sudah bercucuran di tubuh kami, tanganku tidak tinggal diam memberikan rangsangan pada dua buah dadanya yang besar, dan goyangan pinggul evi semakin lama semakin cepat dan tak beraturan, senjataku seperti diurut dengan lembut, aku mencoba menahan ejakulasiku sekuat mungkin, dan tak lama berselang, aku merasakan denyutan2 vagina evi di batang senjataku semakin menguat dan akhirnya evi berteriak keras melepas orgasmenya, giginya menancap keras dibahuku…evi orgasme, aku merasakan hangat di batang senjataku, akhirnya tubuhnya yang sintal terlungkup diatas tubuhku, senjataku masih terbenam didalam kemaluannya,aku biarkan dia sejenak menikmati sisa2 orgasmenyasetelah beberapa menit aku berbisik ditelinganya, “mba, langsung lanjut ya? aku tanggung nih”evi tersenyum dan bangkit dari atas tubuhku, ia duduk dipinggir ranjang, “makasih ya mas, baru kali ini aku mengalami orgasme yang luar biasa” ia kembali melumat bibirku.aku yang masih terlentang menerima cumbuan evi yang semakin liar, benar2 liar, seluruh tubuhku dijilatin dengan rakusnya, bahkan lidahnya yang nakal menyedot dan menjilat putingku, sungguh nikmat, aliran daraku seperti mengalir dengan cepat, akhirnya aku ambil kendali, dengan gaya konvensional aku kemabli memasukkan senjataku dalam kemaluannya, sudah agak mudah tapi tetap masih ketat menjepit senjataku, pantatku bergerak turun naik, sambil lidahku mengisap buah dadanya bergantian, aku liat wajah evi yang cantik memerah pertanda birahinya kembali naik, aku atur tempo permainan, aku ingin sebisa mungkin memberikan kepuasan lebih kepadanya, entah sudah berapa gaya yang aku lakukan, dan entah sudah berapa kali evi orgasme, aku tdk menghitungnya, aku hanya inget terakhir aku oake gaya doggy yang benar2 luar biasa, pantatnya yang besar memberikan sensasi tersendiri saat aku menggerakkan senjataku keluar masuk.dan memang aku benar2 tak sanggup lagi menahan spermaku saat doggy, aku pacu sekencang mungkin, pantat evi yang kenyal bergoyang seirama dengan hentakanku,tapi aku masih ingat satu kesadaran “mbak diluar atau didalam?” tanyaku parau terbawa nafsu sambil terus memompa senjatakuevipun menjawab dengan serak akibat nafsunya ” Didalam aja mas, aku lagi gak subur”dan tak perlu waktu lama, selang beberapa detik setelah evi menjawab aku hentakan keras senjataku dalam vaginanya, seluruh tubuhku meregang kaku, aliran kenikmatan menuju penisku dan memeuntahkan laharnya dalam vagina evi, ada sekitar sepuluh kedutan nikmat aku tumpahkan kedalam vaginanya, sementara evi aku lihat menggigit sprey dihadapannya, mungkin iapun mengalami orgasme yg kesekian kalinya.

Darah Perawan Adikku Tiga menit kemudian..crott..crottt.

Darah Perawan Adikku Tiga menit kemudian..crott..crottt.  Salam kenal pada pembaca budiman. Namaku Adi Mas Said, seseorang mahasiswa satu perguruang tinggi terkenal di kota Medan. Keluargaku terbagi dalam bapak ibuku serta seseorang adik wanita yang bernama Fina. Keluargaku termasuk juga keluarga yang cukup ada. Fina sekarang ini duduk di kelas tiga SMP satu sekolah swasta di Medan. Dia seseorang gadis yang begitu popular di sekolahnya dan sekalian adalah wakil ketua OSIS. Tidaklah heran mengapa dia dapat sepopuler itu. 




Fina seseorang gadis yang cantik serta manis. Badannya tidaklah terlalu tinggi, tetapi kemungilannya malah membuatnya terlihat makin manis. Dadanya tidaklah terlalu besar, tetapi lekukannya indah. Bibirnya merah merekah serta lesung pipitnya membuatnya makin menggoda, ibaratnya apel merah yang fresh. Rambutnya panjang hingga ke bahu, hitam legam, indah serta harum. Kulitnya putih serta mulus. Secara singkat, dia memanglah seseorang gadis yang begitu cantik serta adalah kebanggaan orang tuaku. Diluar itu dia sangat pintar membawa diri dihadapan orang yang lain hingga kebanyakan orang menyenanginya. 






Tetapi dibalik semuanya, sang “putri” ini sebenarnya tidak perfect. Kepribadiannya yang manis nyatanya cuma topeng belaka. Didunia ini, cuma saya, kakak lelakinya, yang tahu juga akan kepribadiannya yang sebenarnya. Ke-2 orang tuaku yang seringkali keluar kota untuk melakukan bisnis senantiasa menitipkan tempat tinggal serta adikku kepadaku. Tapi mereka tidak paham bila saya kesusahan untuk mengatur adikku yang bandelnya bukanlah main. Dihadapanku, dia senantiasa berlaku membangkang serta seenaknya. Apabila saya berkata A, jadi dia juga akan lakukan hal yang demikian sebaliknya. Pokoknya saya benar-benar kerepotan untuk menanganinya. 





Satu hari, semua beralih drastic. Hari itu yaitu hari Sabtu yang tidak juga akan terlupakan dalam hidupku. Pada akhir minggu itu, seperti umumnya ke-2 orang tuaku tengah ada diluar kota untuk masalah usaha. Mereka juga akan kembali minggu depannya. Kebetulan, saya serta adikku juga tengah berlibur panjang. Sebenarnya kami menginginkan turut dengan orangtua kami keluar kota, tapi orang tuaku melarang kami turut dengan argumen tidak menginginkan kami mengganggu masalah usaha mereka. Meskipun adikku terlihat menurut, tapi saya tahu bila dia begitu jengkel di hatinya. Sesudah mereka pergi, saya berusaha untuk menghiburnya dengan mengajaknya nonton DVD baru yang kubeli yakni Harry Potter and the Order of Pheonix. Tapi kebaikanku dibalas dengan air tuba. Bukanlah saja dia tidak terima kebaikanku, bahkan juga dia membanting pintu kamarnya dimuka hidungku. 





Berikut penghinaan paling akhir yang dapat kuterima. Akupun melihat DVD sendirian di ruangan tamu. Tapi fikiranku tidak focus ke film, tetapi bagaimana langkahnya membalas perbuatan adikku. Dirumah memanglah hanya ada kami berdua. Orangtua kami memiliki pendapat kalau kami tidak membutuhkan pembantu dengan argumen untuk melatih tanggung jawab di keluarga kami. Selintas fikiran ngawur juga melintas dipikiranku. Saya punya maksud untuk menyelusup ke kamar adikku kelak malam serta memfoto badan telanjangnya saat tidur serta memakainya untuk memaksa adikku supaya jadi adik yang penurut. 





Malam itu, jam memberikan jam sebelas malam. Saya juga mengedap dimuka pintu kamar adikku. Daun telingaku melekat di pintu untuk meyakinkan apa adikku telah tertidur. Nyatanya tak ada nada TV maupun radio di kamarnya. Memanglah umumnya adikku ini bila hatinya tengah mengkal, juga akan selekasnya pergi tidur lebih awal. Akupun memakai ketrampilanku jadi mahasiswa jurusan tehnik untuk buka kunci pintu kamar adikku. Kebetulan saya memanglah memiliki kit karenanya yang kubeli saat tengah tur ke luar negeri. Di tanganku saya memiliki satu camera digital. 





Di kamar adikku, lampu masih tetap jelas karna dia memanglah tidak berani tidur dalam kegelapan. Akupun jalan perlahan-lahan menuju tempat tidurnya. Nyatanya malam itu dia tidur nyenyak terlentang dengan kenakan daster putih. Tanganku bergerak perlahan-lahan serta gemetar membuka dasternya ke atas. Dia diam saja tidak bergerak serta napasnya masih tetap halus serta teratur. Nyatanya dia menggunakan celana dalam warna putih serta bergambar bunga mawar. Pahanya demikian mulus serta saya juga dapat lihat ada bulu-bulu halus menyembul keluar di sekitaran daerah vaginanya yang tertutup celana dalamnya. 





Lalu saya memakai gunting serta menggunting dasternya hingga pada akhirnya sisi payudaranya tampak. Diluar sangkaanku, nyatanya dia tidak kenakan kutang. Payudaranya tidak demikian besar, mungkin saja ukuran A, tapi lekukannya benar-benar indah serta menantang. Jakunku bergerak naik turun serta akupun menelan ludah lihat panorama paling indah dalam hidupku. Lalu dengan gemetar serta hati-hati, saya juga buka celana dalamnya. Adikku masih tetap tertidur nyenyak. 





Panorama indah selekasnya terpampang dihadapanku. Satu rimba kecil yg tidak demikian lebat terhampar dimuka mataku. Sangking terpesonanya, saya cuma dapat berdiri untuk demikian lamanya melihat dengan camera di tanganku. Saya lupa juga akan maksud kedatanganku kemari. Satu fikiran setanpun melintas, mengapa saya mesti senang cuma dengan memphoto badan adikku. Apakah saya mesti mensia-siakan peluang satu kesempatan ini dalam hidupku? Terlebih saya masih tetap perjaka ting-ting. Tapi kesadaran beda juga keluar dipikiranku, dia yaitu adik kandungku., For God Sake. Ke-2 kemampuan kebajikan serta kejahatan berkecamuk di fikiranku. 





Pada akhirnya, karna fikiranku tidak dapat mengambil keputusan, jadi saya membiarkan “adik lelakiku” di selangkangku mengambil keputusan. Nyatanya beliau telah tegang siap perang. Manusia bisa merencanakan, tapi iblislah yang memastikan. Lalu saya meletakan camera di meja. Saya juga memakai kain daster yang telah koyak untuk mengikat tangan adikku ke tempat tidur. Berniat saya membiarkan kakinya bebas supaya tidak menghambat permainan setan yang juga akan selekasnya kulakukan. Adikku masih pula tidak sadar bila bahaya besar telah mengancamnya. Saya juga selekasnya buka bajuku serta celanaku sampai telanjang bulat. 





Lalu saya menundukan mukaku ke daerah selangkangan adikku. Nyatanya daerah itu begitu harum, terlihat bila adikku ini begitu melindungi kebersihan badannya. Lalu saya juga mulai menjilati daerah lipatan serta klitoris adikku. Adikku masih tetap tertidur nyenyak, tapi sesudah sebagian lama, napasnya telah mulai memburu. Makin lama, vagina adikku makin basah serta merekah. Saya telah tidak tahan sekali lagi serta mengarahkan moncong meriamku ke lubang kesenangan terlarang itu. Ke-2 tanganku memegang pergelangan kaki adikku serta membukanya lebar-lebar. 





Ujung kepala penisku telah melekat di bibir vagina adikku. Sesaat, saya bebrapa sangsi untuk mengerjakannya. Tapi saya selekasnya menggelengkan kepalaku serta buang jauh keraguanku. Dengan satu sentakan saya mendorong pantatku maju ke depan serta penisku menembus masuk vagina yang masih tetap begitu rapat tetapi basah itu. Satu teriakan nyaring bergema di kamar, ” Aaaggh, aduh…. uuuhh, KAK ADI, APA YANG KAULAKUKAN?? ” Adikku terbangun serta menjerit melihatku ada diatas badannya serta menindihnya. Muka adikku pucat pasi ketakutan serta menahan rasa sakit yang mengagumkan. Matanya mulai berkaca-kaca. Sedang pinggulnya bergerak-gerak menahan rasa sakit. Tangannya berguncang coba melepas diri. Demikian halnya kakinya coba melepas diri dari pegangannku. Tetapi semuanya usaha itu gagal. Saya tidak berani terlalu lama memandang matanya, cemas bila saya juga akan beralih fikiran. Saya mengalihkan pandangan mataku ke arah selangkangan. Nyatanya vagina adikku keluarkan darah, darah keperawanan. 


Aku tidak menghiraukan semua itu karena sebuah kenikmatan yang belum pernah kurasakan dalam hidupku menyerangku. Penisku yang bercokol di dalam vagina adikku merasakan rasa panas dan kontraksi otot vagina adikku. Rasanya seperti disedot oleh sebuah vakum cleaner. Aku pun segera menggerakan pinggulku dan memompa tubuh adikku. Adikku menangis dan menjerit:” Aduhh..aahh..uuhh..am..pun..ka k…lep..as..kan..pana ss…sakitt!!” “Kak..Adii..mengo..uuhh..yak.. aduh…tubuhku!!! ” Aku tidak tahan dengan rengekan adikku, karena itu aku segera menggunakan celana dalam adikku untuk menyumpal mulutnya sehingga yang terdengar hanya suara Ughh..Ahhh.


Setelah sekitar lima belas menit, adikku tidak meronta lagi hanya menangis dan mengeluh kesakitan. Darah masih berkucuran di sekitar vaginanya tapi tidak sederas tadi lagi. Aku sendiri memeramkan mata merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku semakin cepat menggerakan pinggulku karena aku merasa akan segera mencapai klimaksnya. Sesekali tanganku menampar pantat adikku agar dia menggoyangkan pinggulnya sambil berkata:’ Who is your Daddy?” Sebuah dilema muncul di pikiranku. Haruskah aku menembak di dalam rahim adikku atau di luar? Aku tahu kalau aku ingin melakukannya di dalam, tapi bagaimana bila adikku hamil? Ahh… biarlah itu urusan nanti, apalagi aku tahu di mana ibuku menyimpan pil KBnya. Tiga menit kemudian..crott..crottt..akupu n menembakan cairan hangat di dalam rahim adikku. Keringat membasahi kedua tubuh kami dan darah keperawanan adikku membasahi selangkangan kami dan sprei tempat tidur.


Aku membiarkan penisku di dalam vagina adikku selama beberapa menit. Kemudian setelah puas, aku mencabut keluar penisku dan tidur terlentang di samping adikku. Aku kemudian membebaskan tangan adikku dan membuka sumpalan mulutnya. Kedua tanganku bersiap untuk menerima amukan kemarahannya. Namun di luar dugaanku, dia tidak menyerangku. Adikku hanya diam membisu seribu bahasa dan masih menangis. Posisinya masih tidur dan hanya punggungnya yang mengadapku. Aku melihat tangannya menutup dadanya dan tangan lainnya menutup vaginanya. Dia masih menangis tersedu-sedu.


Setelah semua kepuasanku tersalurkan, baru sekarang aku bingung apa yang harus kulakukan selanjutnya. Semua kejadian ini di luar rencanaku. Aku sekarang sangat ketakutan membayangkan bagaimana kalau orang tuaku tahu. Hidupku bisa berakhir di penjara. Kemudian pandangan mataku berhenti di kamera. Sebuah ide jenius muncul di pikiranku. Aku mengambil kameranya dan segera memfoto tubuh telanjang adikku. Adikku melihat perbuatanku dan bertanya: ”Kak Adi, Apa yang kau lakukan? Hentikan, masih belum cukupkah perbuatan setanmu malam ini? Hentikan…” Tangannya bergerak berusaha merebut kameraku. Namun aku sudah memperkirakan ini dan lebih sigap. Karena tenagaku lebih besar, aku berhasi menjauhkan kameranya dari jangkauannya. Aku mencabut keluar memori card dari kameranya dan berkata: “Kalau kamu tidak mau foto ini tersebar di website sekolahmu, kejadian malam ini harus dirahasiakan dari semua orang. Kamu juga harus menuruti perintah kakakmu ini mulai sekarang.”


Wajah adikku pucat pasi, dan air mata masih berlinang di pipinya. Kemudian dengan lemah dia mengganggukkan kepalanya. Sebuah perasaan ibaratnya telah memenangi piala dunia, bersemayam di dadaku. Aku tahu, kalau mulai malam itu aku telah menaklukan adikku yang bandel ini. Kemudian aku memerintahkan dia untuk membereskan ruangan kamarnya dan menyingkirkan sprei bernoda darah dan potongan dasternya yang koyak. Selain itu aku segera menyuruhnya meminum pil KB yang kudapat dari lemari obat ibuku. Terakhir aku menyuruhnya mandi membersihkan badan, tentu saja bersamaku. Aku menyuruhnya untuk menggunakan jari-jari lentiknya untuk membersihkan penisku dengan lembut.


Malam itu, aku telah memenangkan pertempuran. Selama seminggu kepergian orang tuaku, aku selalu meniduri adikku di setiap kesempatan yang ada. Pada hari keempat, adikku sudah terbiasa dan tidak lagi menolakku biarpun dia masih kelihatan sedih dan tertekan setiap kali kita bercinta. Aku juga memerintahkannya untuk membersihkan rumah dan memasakan makanan kesukaanku. Aku juga memberi tugas baru untuk mulut mungil adikku dengan bibirnya yang merah merekah. Setiap malam selama seminggu ketika aku menonton TV, aku menyuruh adikku untuk memberi oral seks. Dan aku selalu menyemprotkan spermaku ke dalam mulutnya dan menyuruhnya untuk menelannya.


Ketika orang tuaku kembali minggu depannya, aku memerintahkan adikku untuk bersikap sewajarnya menyambut mereka. Ketika ibuku memeluk adikku, aku melihat wajah adikku yang seperti ingin melaporkan peristiwa yang terjadi selama seminggu ini. Aku pun bertindak cepat dan berkata pada ibuku: “Ibu, gimana perjalanan ibu? Tunjukan dong FOTOnya kepada kami berdua.” Ibuku tersenyum mendengar ini dan tidak mencurigai apa pun. Tapi adikku menjadi sedikit pucat dan tahu makna dari perkataanku. Dia pun tidak jadi berkata apa-apa.


Sejak itu, setiap kali ada kesempatan, aku selalu meniduri adikku. Tentu saja kami mempraktekan safe sex dengan kondom dan pil. Setelah dia lulus SMA, kami masih melakukannya, bahkan sekarang dia sudah menikmati permainan kami. Terkadang, dia sendiri yang datang memintanya. Ketika dia lulus SMA, aku yang sekarang sudah bekerja di sebuah bank bonafid dipindahkan ke Jakarta. Aku meminta orang tuaku untuk mengijinkan adikku kuliah di Jakarta. Tentu saja aku beralasan bahwa aku akan menjaganya agar adikku tidak terseret dalam pergaulan bebas. Orang tuaku setuju dan adikku juga pasrah. Sekarang kami berdua tinggal di Jakarta dan menikmati kebebasan kami. Hal yang berbeda hanyalah aku bisa melihat bahwa adikku telah berubah menjadi gadis yang lebih binal

Cintaku Istriku akhirnya meltuslah air maniku didalam memeknya

Cintaku Istriku akhirnya meltuslah air maniku didalam memeknya Namaku Firdhan, sekarang ini usia telah nyaris menjangkau kepala 4… saya bekerja disebuah perusahaan yang mempunyai reputasi hebat jadi produsen minuman dalam paket no 1 di negeri ini (you know what i mean.. ) Pertama kalinya berjumpa dengannya usiaku baru 33 th. serta dia 27 th., pada saat saya tengah kuliah disebuah perguruan tinggi di kota S. Dia menawariku untuk gabung dengan timnya awalannya umum saja perbincangan pada kami : “ Miss, ini firdhan.. mahasiswa super sableng di universitas ini dengan IP 3. 5 “ kata dosen programmingku buka pembicaraan sembari ngakak haha hehe“ Woow.. ini toh orang yang ayah ingin kenalkan ke saya.. ” sambut Viana sembari tersenyum ramah“ Ampun miss saya mah rakyat.. “ jawabku sembari memerlihatkan muka polos, innocent tapi nyebelin.. 






“ hahahahaha… dapat saja akang ini.. , ? ” tanyanya dengan nada yang bikin…….. “ tidak kami perlu pertolongan akang buat gabung dengan eam saya untuk mengurus sistem transfer data dari database lama ke yang baru, so’alnya kita ingin geser sistem.. ” katanya tawarkan serta secara singkat saya juga sepakat untuk gabung dengannyaSetelah sebagian bln. kami dengan dalam satu tim kami di perbantukan ke divisi S&D untuk bagian promosi, serta kebetulan kami yang dipilih jadi tombak paling depan dari tim yang baru, sejak saat itukami jadi seringkali jalan bareng ke manapun ada aktivitas promosi. Sampai satu waktu, saya tengah asyik makan permen untuk menghangatkan tenggorokanku yang tengah ngadat, hingga satu saat dia memohon permen kepadaku “ Haaan saya minta permennya doongg.. “ tuturnya manja.. oh ya karna kedekatan kami ia menyebutku dengan panggilan Han yang tujuannya saya sendiri gak ngeh serta saya menyebut dia dengan panggilan beib…Aku menjawab “ boleh…” sembari ambil bungkusan permen dari kantongku tiba – tiba “ ingin yang dimulut haaan.. “ saya kaget serta nyaris melempar pelayan dengan gelas….. pada akhirnya saya menjawab “ boleh….. ” kataku “ kita jalan yuk ke Parapatan Hieum.. “ Viana menyongsong dengan senang…. Sesudah peristiwa itu dia semakin manja serta mesra kepadaku, bahkan juga panggilannya juga beralih jadi Nda serta akupun menyebutnya Cinta. Satu hari kami terima penugasan dari pimpinan perusahaan untuk handling moment yang disponsori oleh perusahaan tempat kami bekerja, serta itu adalah awal dari jalinan kami yang makin jauh…. Waktu di kota B kami nyaris kehabisan kamar serta cuma meNdapatkan satu kamr dengan ranjang king size, meskipun agak sangat terpaksa saya sepakat dengan memperhitungkan keadaan pekerjaan. Sesudah kembali dari lapangan saya punya maksud mandi dengan air hangat.. kunikmati kucuran air hangat ditubuhku sembari menggosok-gosok tubuh dengan sabun. Sesudah mandi saya keluar cuma dengan celana pendek serta bertelanjang dada… waktu ku mencari kaus di sekitar ruang mataku berjumpa dengan matanya serta dia berkata” Ndaaa.. U’re so sexy when after bath.. “ saya sedikit kaget sekalian suka serta ku jawab “ Cinta u’re so hot… especially when i see u make a negociation “ jawabku sebenarnya “ memang bener?? “ tuturnya serta kubilang ” Yaa… that’s the truth ” sembari kupakai kausku. Tiba – tiba kurasakan tangan halus meraba dadaku, meskipun kami seringkali lakukan french kiss, saya tidak berani untuk menyentuh badannya lebih jauh,




 tapi malam itu semuanya beralih. Saya menyongsong hangat sentuhannya serta berbalik memandang bibirnya yang tidak tipis serta sexy, kuraih dagunya sembari bibirku maju mendekati bibirnya sampai kamipun larut dalam satu long kiss yang menghanyutkan, kuputar lagu slow punya norah jones dari laptopku, serta kulanjutkan aktivitas yang sedikit terlambat itu… kukulum bibirnya dengan lembut yang membuatnya tenggelam kenegeri bidadari sembari tanganku mulai berani bergerilya di dadanya “ U’re breast is so sexy and big Cinta…” serta dia ppun mendesah sembari berkata “ u make me melt…” serta kulanjutkan aktivitasku didadanya… perlahan-lahan kubuka branya sembari bibirku mulai melumat putingnya serta Cintapun mengelu serta melenguh “ Uuhhh….. Ndaaaa… anda memanglah pandai buat saya panas…” ucapnya sembari mulutnya selalu mendesah manja kutatap matanya yang meredup mesra… sesudah sebagian lama bermain dei dadanya akupun berpiNdah serta mulai merangsang sisi badan yang beda, waktu lidahku berhenti dipusarnya ia sedikit menjerit ” Ndaa… It’s Ticklingme… tapi saya sukaaa… janganlah berhenti Ndaaa…” erangnya sembari menggeliat kesenangan, saya melanjutkan apa yang ia minta sembari nikmati tiap-tiap gesekan dengan kulit badannya… kain terkahir yang ada ditubuhnya ku lucuti sampai keindahan vaginanya tampak demikian menggoda, ditambah sekali lagi dengan bulu – bulunya yang terhampar rapi “ Cinta.. anda shaving ya? ” tanyaku sembari menyeka Vaginanya “ Iya Ndaa… U Like It?? “ jawabnya “ It’s make me crazy…” sembari selalu kuusap belahan surgawi yang tersimpan rapi diselangkangannya…. sekali lagi lagi ia melenguh “ uuuhhh.. Ndaaa teruuus Nda… “ pintanya sembari mengeliat hebat “ Can i lick ur V? “ tanyaku ngarep.. “ Are u sure wanna lick it? “ tuturnya sembari agak heran, dalam hatiku berkata “ suaminya gak sempat ngoral dia kali ya??





 “ tapi saya tidak mau ambillah pusing kuteruskan petualangan lidahku ke arah clitnya yang jadi membesar.. waktu kumulai permainan lidahku di clitnya ia makin menggeliat serta mengerang sesudah sebagian menit ia meneriakkan namaku “ Ndaaaaa….. i cant hold anymore… I’m cumming…” rintihnya…. ku hisap cairan cinta dari belahan surga di sela pahanya kunikmati aroma yang terkena dimuka hidungku… serta kutatap berwajah yang tengah tersenyum bahagia, kuraih tangannya untuk memegang junorku “ hold my John Bone please.. “ kataku serta ia tersenyum sembari mengangguk, tangannya memegang Juniorku yang dia panggil John Bone sembari kadang-kadang mengurut ia berkomentar “ Ouhh… JB maafin yaaa.. saya cum duluan…” tuturnya mesra.. kuusap punggungnya dengan mesra sembari merayap dengan tempat terbalik.. kataku “ Cinta.. Suck it please.. ” jawabnya “ Ndaa.. saya gak umum.. serta saya tidak sempat oral.. “ tuturnya dengan mata bingung serta ada cahaya ketakutan terbias… kujawab bijak “ Ya sudaah.. gak papa…” tapi bisa gak JB masuk ke ure V? “ tanyaku… dia menjawab dengan masygul “ Are U sure? “ tayanya, “ Yes I do “ jawabku mantap, serta ia menjawab sekali lagi “ Do it to me please…” pada akhirnya Jb memperoleh peluang berkiprah….. kudekatkan JB kearah memeknya yang terbuka lebar sembari kugesekkan kepala JB ke clitnya kembali ia mengerang nikmat.. “ Uuhhhh… Ndaaa…. ” pada akhirnya kutusukkan kontolku dalam memeknya yang makin basah sesaat kudengar nada tercekat “ Hek…Hek.. uuuhhh… Ndaaa “ akupun lega sembari melajutkan tusukan – tusukan pendek kontolku dalam memeknya… “ Ndaaa… nikmat banget ndaaa….. ” tuturnya sembari merem melek kenakkan. Kuteruskan genjotanku kadang-kadang ku tekan dengan begitu lembut hingga nada tercekat itu datang sekali lagi, matanya berputar-putar jadi putih serta kembali normal sedikit sayu.. sembari merintih ia berkata “ Ndaaa… tha’s great… I like it Ndaa…. terusin ndaa…” tuturnya memohon kepadaku. Ku pompa kontolku dengan RPM tengah sembari bibirku selalu menciumi bibirnya sampai satu waktu ia berteriak lirih “ Ndaaaa….. I’M cumming…..!! ” tuturnya serta kulihat ia jadi lemas seperti kehilangan tulang… Waktu kucabut JB dari memeknya ia sedikit memprotes.. “ : Mengapa dilepaskan Nda?? “ kataku “ Kita break dahulu ya Cinta.? “ serta ia juga sepakat sembari bercerita kehidupan perkawinannya yang makin diambang perceraian sembari minum pesanan kami dari resto… saya juga jadi makin menyayanginya.. sesudah 10 menit kami beristirahat tiba – tiba ia menaiki badanku serta berkata “ My turn On top.. hihihi.. Ouhhh….. JB.. maafin saya yaaa… saya tidak tahan telah lama tidak merasakan kontol sekeras anda JB…” tuturnya sembari mengocok batang kontolku yang masih tetap tegang… sampai pada akhirnya ia meletakkan batang kontolku di memeknya yang kembali basah serta hangat… pada akhirnya ia menghimpit pantatnya kearah kontolku sembari meracau “ eummmhhhh….. JB u’re so big and hot!! ” akupun mejawab “ U’re V is very tight Cintaa…” ia juga asyik menggenjot kontolku naik turun sembari mendesah

keenakkan… “ Ouuhh….Ouuhhh… Ndaaa…” setelah beberapa menit ia menggenjot aku jadi kelimpungan saat kurasakan kontolku makin menegang… “ Cintaa… Aku hampir nyampeee…” erangku tertahan nafsu dan ia pun menaikkan tempo genjotannya sambil berbisik mesra… “ Ndaa… terusin ndaa.. Cum on me Ndaa…” katanya sambil terus menggenjotku naik turun dengan binalnya.. hingga akupun tak sanggup lagi menahan air maniku.. “ Cintaa.. Keluarin dimana..?? udah ga tahaann…” dijawabnya “ didalem aja Ndaa…” katanya.. akhirnya meltuslah air maniku didalam memeknya ditingkahi jeritan lirih Cintaku yang mendapatkan Big O yang ketiga malam ini.Tubuhnya jadi lemas dan tertelungkup diatas tubuhku, kurasakan nafasnya naik turun seperti habis berlari kencang..” Cinta.. Kamu puas sayang ..? “ tanyaku “ euummhhh… U melting me tonight.. “ katanya sambil tersenyum cantik… “ kalau nda mau lagi aku siap.. Udah lama aku nggak pernah dapet ini dari dia walaupun dia meminta dari aku.. “ katanya lirih “ kupeluk mesra tubuhnya sambil kukatakan “ maybe next time we have to make our quality time “ dia menatapku lembut dan menjawab dengan pertanyaan “ Really ?? Promise me to have it ??“ dan kukatakan padanya kalau aku mencintainya bukan karena sex semata tetapi cinta tulus sebagai seorang lelaki kepada seorang wanita, akhirnya ia berkata “ peluk aku sampai aku tidur Ndaa.” Kuberikan senyuman yang menghangatkan jiwanya sambil kupeluk tubuhnya hingga kami terbangun, pagi harinya kami mandi bersama dan terjadilah pertarungankeempat hingga kami keluar berbarengan… Sejak saat itu rumah tangganya pun bubar, dan Cinta kupinang jadi istriku 3 bulan kemudian dan kami membangun rumah tangga yang harmonis dan mesra..

Cerita panas Selingkuhan Si Bokap Desy kembali mendesah rasakan geli2 nikmat

Cerita panas Selingkuhan Si Bokap Desy kembali mendesah  rasakan geli2 nikmat  tentang cerita perselingkuhanku dnegan Cindy cewek cantik serta genit selingkuhan bokapku. Nyatanya bokapku jago dapat juga dapetin cewek cakep begini. Tersebut narasi selangkapnya. 



Indra pulang lebih awal berhubung dia dihubungi oleh kakaknya untuk selekasnya pulang, misterius banget kabarnya. Sepanjang dalam perjalanan pulang hatinya bimbang serta kuatir, apakah terbaca oleh kakaknya no ponsel si Budi di iklan kamar kost. Sesampainya Indra dirumah, tampak muka masam kakak perempuannya, hm.. kritis. 













“Ada apa kak? Kok nampaknya kritis? ” Bertanya Indra kuatir, mudah-mudahan saja bukanlah problem Budi. “Tadi Vera menelpon, Ayah kita kelihatannya berselingkuh dengan satu diantara pegawainya”Indra terasa lega (tempat tinggal kost maksiatnya masih tetap dapat selalu beroperasi), namun dia kebingungan mendengarnya, kok dapat sich bokapnya selingkuh dengan pegawainya, setahu dia system perekrutan pegawainya sama juga dengan rencana kakaknya, tidak bisa ada yg lebih cantik dari Nyokap serta Kakaknya, jika lebih muda yah wajar, lagian si Vera kakak wanita sulungnya menjabat jadi seketaris serta asisten Bokapnya, semuanya pegawai umumnya di sensor dahulu olehnya, kok dapat kebobolan atau Bokapnya saat ini telah rabun tua, buruk tampak cantik di matanya? “Jadi si Vera nangkep basah Ayah sekali lagi berduaan sama selingkuhannya? ” Indra ajukan pertanyaan sembari berupaya tidak untuk memikirkan Bokapnya yg sama kurusnya dengan dia namun lebih bungkuk tubuhnya serta sudah beruban tengah menggenjot cewek ceking, atau mungkin gembrot di kantornya. 





“Tidak, cuma saja Ayah menyuruh Vera untuk memberi bonus untuk dia mobil yg lebih mewah dari standar bonus pegawai beda, ” Kakak Indra mencak2, ” Ayah juga terus-terusan meeting dengan clientnya dengannya tanpa ada melibatkan Vera, Ibu juga berprasangka buruk juga akan hal semacam ini, Vera menginginkan kita merampungkan problem ini, kasihan Ibu, ”“oh.. Gituh” Indra terasa dia mesti turut prihatin, ” jadi gagasan kalian bagaimana, ”“Vera sepakat dengan Ayah bahwasannya prestasi Cindy, pegawai genit itu memanglah bagus, serta berhubung clientnya dari Jakarta, jadi telah semestinya dia memperoleh mobil itu serta geser ke Jakarta supaya dapat lebih dekat dengan clientnya, hi.. hi.. kita buka kantor spesial cuma buat dia saja.. jadi tidak menganggu moral kerja pegawai beda serta ayah juga akan kesusahan menemuinya sekali lagi.. hi.. hi. ” Kakak Indra tertawa sinis serupa tokoh2 wanita jahat ala sinetron tv. “Papa sepakat? ” Indra ajukan pertanyaan, ” Serta mengapa tidak dipecat saja dari pada susah2 pindahin dia, ”“Hm.. gagasannya sich demikian, namun client yg dibawanya memberi kontrak jumlah besar pada kita, serta menurut Vera yang memiliki perusahaan itu Ortu dari pada Ipar Cindy, jadi kita tidak ingin memiliki resiko ditetapkan kontrak, jadi bisa2 Besan Cindy terasa kita membalas jasa baik Cindy apabila dia kita pindahkan kesini serta bisa kantor spesial untuk dia…hi.. hi.. ” Indra merinding mendengar tawa licik kakaknya. “wah.. hebatnya gagasan kalian, bermakna telah beres donk, ” Indra telah tidak sabar menginginkan kembali pada tempat tinggal kostnya serta mengerjakan Desy, ” jadi telah bereskan, .. saya ingin teruskan belajar bareng Budi”“Hei,.. janganlah egois gituh, ” kakak Indra memandang tajam, ” Dia telah diberangkatkan barusan siang oleh Vera, anda jemput dia saat ini serta anda carikan dia rumah sesaat, mencari saja hotel murahan sesaat dahulu, nanti besok anda carikan tempat tinggal sewa sekalian yg dapat jadikan kantor untuk dia, ”“Lho.. kok hotel? ” Indra yg jengkel karna tidak dapat balik ke tempat tinggal kost mereka menyela, ” Tidakkah kita telah ada kandang buat orang buruk di samping tempat tinggal Ini, ”Kakak Ipar Indra sejak dari barusan diam saja tiba2 saja memuncratkan kopi yg diminumnya waktu mendengar pengucapan paling akhir Indra, kakak Indra melotot pada Indra lantas mendelik matanya pada suaminya yg tidak mampu menahan tawanya, terbahak2 dia serta menghindar lari ke kamar mandi. “Kamu, …huhh.. basic anak durhaka… anda tidak sayang Mama”Muka Kakak Indra merah padam menahan geram sampai mukanya yg tidak cantik jadi buruk (apa bedanya yah?) “Iyah…yah…. Gue pergi,.. “ Indra buru2 kabur meninggalkan kakaknya yg belum juga berhenti mengomel2. Indra tidak perduli kalau dia barusan lupa bertanya manifest penerbangan Cindy pada kakaknya, selekasnya pergi ke airport, dia jengkel banget karna tidak memiliki kesempatan mengerjakan Desy gara2 Cindy, hm… yg ini bagaimana orangnya,.. Indra penasaran dengan selera Bokapnya, jika berwajah tebak Indra tentu di bawah kelompok, hanya Bodynya saja yg dapat dinilai seperti umumnya pegawai yang lain. Sesampainya di Airport baru teringat olehnya data2 Cindy tak ada, ogah dia menelpon kakaknya Indra lantas ikuti jejak penjemput yang lain, dia menuliskan nama Cindy serta nama perusahaan Bokapnya di kertas serta gabung dengan mereka di pintu keluar domestik. Waktu Indra baru menginginkan berjongkok karna terasa juga akan lama disana, dari kerumunan sekumpulan orang mengambil langkah keluar seseorang wanita cantik, kelihatannya barusan di ajak oleh orang2 itu photo bareng, artis kali yah Indra berfikir. Wanita itu jalan kearah Indra yg tertegun karna kelihatannya artis penyanyi kris Dayanti mendekatinya, Indra melihat2 ke kiri kanan serta belakangnya, takut nanti ke ge. er.. an, manatau saja ada cowok ganteng di belakangnya yg menjemput artis itu. Artis itu makin mendekat ke Indra yg mulai berdebar2 gugup, lantas Artis itu berkata kepadanya serta menyodorkan tangannya bersalaman, “hai.. saya Cindy.. anda tentu Indra putera tunggal pak Mulyono kan? ”“hah.. iii…iii.. yyahh..? ” gugup Indra menjawab serta mulutnya ternganga melongo memandangi sang Artis. “Ka.. anda Bu.. bu.. kan Kris dayanti? ” Indra kebingungan ajukan pertanyaan. “hi.. hi.. anda lucu Indra… saya Cindy, jika ingin dipandang kris dayanti juga boleh” Cindy tertawa. Indra yg masih tetap takjub dengan tampilan Cindy lantas menyalaminya serta membantunya membawa kopernya yg gede, dia jalan ke areal parkir dibarengi oleh Cindy di belakangnya, selama perjalanan mata kebanyakan orang memandang mereka. Sesampainya di mobil Indra lantas memasukkan koper Cindy serta Cindy buka pintu penumpang depan, Indra masuk serta menghidupkan mobil, sembari selalu melirik ke Cindy tiap-tiap peluang. Dalam hati Indra selalu pikirkan bagaimana dapat Vera kebobolan memasukkan cewek secantik artis ini bekerja kepadanya,.. hm.. rupanya mata Bokapnya belum juga rabun,. Dia saja jika ada peluang tentu habis digarapnya cewek secakep artis ini. “Kamu serupa dengan ayah anda yah, bermakna dahulu Pak Mulyono tentu seganteng anda, ” Cindy memecahkan keheningan dalam mobil, “ Kurusnya juga sama.. hi.. hi.. ”“eh.. engg.. ah masa sich gue ganteng? ” Indra membusungkan dadanya bangga. “I.. yah dong.. anda menyembunyikan saja sich.. dengan kacamata anda, nanti.. jika kita jalan2 bareng saya pilihkan kacamata yg pas untuk kamu, ” Cindy menggoda Indra. “wah.. gue yakin saja sama Mbak Cindy, “ Hidung Indra kembang kempis dipuji Cindy, “mbak Cindy juga cantik,.. barusan saya Sangka artis Kris Dayanti, ”“Oh.. yah pantesan barusan banyak yg ngajak saya photo bareng.. hi.. hi.. rupanya saya disangka artis penyanyi” Cindy tertawa terlepas hingga payudanya yg ukurannyapun serupa sang artis berguncang, glek Indra menelan ludah memandangnya. Indra yg tidak tahan penasaran pada akhirnya membulatkan tekad bertanya pada Cindy, bagaimana wanita secantik Cindy




 bisa nyasar ke perusahaan Bokapnya. Cindy yg mulanya diam sejenak lalu meminta Indra berjanji menjaga rahasiannya sebelum diceritakan, disanggupi oleh Indra. Cindy rupanya melakukan operasi plastik pada seluruh wajahnya, hidungnya dimancungkan dan pipinya sengaja di kempotkan sehingga lesungnya jelas terlihat dan melakukan liposucktion di beberapa bagian tubuhnya sehingga mendapatkan bentuknya yg aduhai seperti sekarang ini, Dia sengaja memesan dokter bedah plastik tersebut untuk membuatnya semirip mungkin dengan artis penyanyi idolanya.Dalam hati Indra menertawakan kakaknya yg kebobolan,.. tak pernah terpikirkan oleh mereka kemajuan zaman yg bisa mengubah wajah seseorang dari jelek menjadi cantik, seharusnya mereka juga ikutan dioperasi plastik..he..he.. biar perusahaan Bokapnya bisa lebih bersinar daripada sekarang yg lebih mirip LPT (Lembaga Perawan Tua) saking banyaknya pegawai jelek yg pada jomblo.“Aku mau dibawa kemana nih Indra?” Tanya Cindy kemudian.“eng… Tadi dipesan kakak gue tuk bawain kamu ke hotel duluan…, ntar besok baru nyari Ruko untuk kamu jadiin rumah dinas dan kantor kamu,” gelagapan Indra menjawab saat dia lihat Cindy merengut sewaktu dia bilang hotel.“Huh kakak kamu ituh, cemburuan banget,” Cindy merengut,” Saya tidak suka ke hotel, masa saya di tinggal seorang diri di sana , sayakan takut, Indra temenin saya yah,”Glek,.. tentu saja Indra mau, tetapi yg keluar dari mulutnya,” Bisa mencak2 Sella kakak saya kalo gue gak pulang malam ini, apalagi kalo tahu gue nginap bareng kamu,”“hi..hi.. kamu takut yah sama kakak kamu, lebih berani Papa kamu donk kalo gituh,”tantang Cindy.“Lho.. jadi beneran kamu memang selingkuh sama Papaku?” Indra kaget.“lha..iyalah.. perawan saya Papamu yg renggut,” Cindy sengaja mencemberutkan wajahnya, padahal dalam pikirannya terbayang nikmat saat bersetubuh dengan Papa Indra.“waduh, nekat juga yah Papa gue,” Indra nyegir, dalam otaknya yg sudah ngeres membayangkan nikmatnya melahap Selingkuhan bokapnya seperti cerita stensilan yg sering dia baca semasa kecil.“Hm.. bagus kagak permainan Papa gue?” Indra mulai memancing.Cindy kaget melihat senyum nakal Indra menggodanya lalu membalas,“Mantep dong, punya Papamu anunya panjang,”“Oh yah,.. hm.. masak sih,.. tapi biasanya orang bilang buah jatuh tidak jauh dari pohon lho,” Indra tertawa makin ngeres otaknya setelah melihat sepertinya Cindy juga mulai terbawa suasana.( suasana saling pengen lahap-melahap gituh)“Hm,.. kalo tidak Nampak mana terbukti,” Cindy melirik ke selangkangan Indra,” Makanya elu nginap saja malam ini bareng gue dan buktikan donk..hi..hi..”“wah..wah..nantang gue nih,” Indra semakin bingung , Dia sebenarnya sudah pengen menikmati Cindy tetapi kalo tidak pulang malam ini Sella kakaknya pasti curiga dan bisa ngadu sama nyokapnya. Indra diam dan berpikir, terbesit diotaknya ide untuk membawa Cindy ke rumah kostnya, lha di sana dia kan ada yg nemani, dan dia bisa pulang sehabis menggarap Cindy..hm.. ide bagus menurutnya.“Kalo gitu, gimana kalo saya bawa kamu ke rumah kost saja, disana sedikit rame, jadi kamu tidak perlu takut,” Indra lalu lanjut berkata,” di sana ramah2 penghuninya, yg punya temen karib gue, kamarnya bersih dan mewah kok, ada acnya lagi tiap kamar,gimana mau?”“kamu ikut nginapkan?” Cindy bertanya dengan suara manja.“Eng.. saya temani sampe malam saja yah,..toh ntar gue kenalin sama mereka,.. jadi kamu kan ada yg nemani gituh,.. pokoknya gue atur deh kamu jangan sampe kecewa malam ini,” Indra keluarkan jurus wajah penuh perhatian dan pengertian palsunya.“janji yah..Indra,” Cindy tersenyum tanda setuju. Sepanjang perjalanan ke rumah kost Indra mereka ngobrol dan tentunya makin lama makin ngeres arah obrolannya membuat Cindy makin berani mengelus2 Indra dan merebahkan dirinya pada Indra, layaknya sepasang kekasih. Saat Indra membawa Cindy ke dalam rumah yg berteriak paling keras kaget adalah si Desy, sama seperti yg lainnya dia mengira Indra membawa pulang kris Dayanti. Indra mengenalkan Cindy pada Desy, Ayu dan Budi. Mereka sebenarnya mau ngobrol dengan Cindy, tetapi Indra lalu membawa masuk Cindy ke kamar yg masih kosong dengan beralasan pada mereka Cindy lelah, padahal dia sudah tak sabar ingin melahapnya. Begitu pintu tertutup, Indra langsung meletakkan kopernya dan langsung memeluk Cindy dan menciumnya, dan dibalas oleh Cindy penuh nafsu. Budi menggigit bibir bawah Cindy dan memainkan lidahnya dalam mulutnya, saat lidah Cindy membalas masuk dalam mulut Indra langsung menyedot dan menggigit halus, hm.. Cindy merasakan nikmatnya permainan bibir Indra, 1-0 untuknya dibanding Bokapnya. Tangan Cindy lalu mulai membuka kancing baju Indra, tetapi Indra lalu menyambung membuka sendiri dan celananya cepat, Cindy juga menelanjangi dirinya. Mereka lalu merebahkan diri ke atas ranjang baru yg belum dilapisi sprei oleh Ayu. Indra bergerak meremas lembut payudara Cindy dan memainkan lidahnya pada puting Cindy, dijilatinya, lalu di gigit lembut, dan diemut2. Hm… Cindy mendesah kuat, 2-0 untuk Indra, permainan lidahnya Indra nikmat sekali, Cindy yg hanya pernah bersetubuh dengan Bokap Indra merasakan awalnya saja sudah sangat nikmat bersama Indra gimana selanjutnya, dia mendesah terangsang hebat. Indra bergerak turun dan memainkan lidahnya pada kelentit vagina Cindy, lalu bibir vaginanya dan lubang duburnya berganti2an. Indra lalu memasukkan jarinya kedalam lubang Vagina Cindy, tangannya mengobel dan mengelus2 dinding dalam vagina Cindy, yg membuatnya mendesah makin Kuat dan mengelinjang. Cindy takjub dengan permainan oral Indra yg baru dia rasakan, seumur dia tak pernah merasakan sensasi yg begitu nikmat, hm..gila.. tak mungkin lagi ngasi angka, Indra menang mutlak dibanding Bokapnya, Cindy memejamkan matanya menikmati. Saat Indra berhenti Cindy yg masih memejamkan mata merasakan nikmat dengan mulutnya yg memang lagi menganga merasa ada sesuatu yg memasukinya, dia terbelalak saat melihat yg masuk dalam mulutnya Zakar panjang Indra. Hm.. permainan apa pula sekarang Indra lakukan, Cindy lalu merasakan hangat dan denyutan zakar Indra dalam mulutnya, ditambah sodokan Indra sehingga kepala zakar Indra menabrak2 dining tenggorokannya, hm..nikmat juga permainan ini,“hm.. hm..” Cindy mendesah dengan zakar Indra dalam mulutnya, dimainkan lidahnya pada zakar Indra sehingga dia semakin merasakan denyutan zakar Indra. Sesaat kemudian Indra mencabut zakarnya dan menyuruhnya nungging, Cindy turuti dan dia rasakan zakar Indra memasuki lubang vaginanya,.. hm.. nikmat sekali dan terasa olehnya dinding lubang vaginanya merasakan hangat dan denyutan zakar Indra hingga terasa dalam sekali, lebih dalam nikmatnya daripada zakar Bokapnya.“oh….ah..ah…arghh” Cindy mendesah kuat menikmati zakar Indra yg sekarang bergerak maju mundur dalam vaginanya, perlahan dan kemudian makin cepat, Cindy juga makin mempercepat desahannya ..oh..nikmat sekali dia rasakan saat itu.Sayup2 suara desahan dan erangan Indra dan Cindy terdengar sampai ruang keluarga yg senyap karena Desy sepertinya sudah kecapekan membual, Budi mengajak mereka tidur, Ayu bingung,“Mas Budi ngajak Ayu atau mbak Desy?” tanya Ayu.“Maunya aku yah kalian berdua “ jawab Budi yg berusaha mengelak cubitan Desy,“iih.. maunya… hi..hi.?” Desy tertawa.Budi lalu merangkul Ayu dan menggandeng Desy berjalan ke kamarnya. Budi yg terbiasa tidur hanya berkolor ria membuka baju dan celananya, Ayu yg tidak tahu mengenai itu mengira Budi bersiap2 untuk bertarung, Ayu lalu menelanjangi dirinya sendiri dan naik ke atas ranjang dan tangannya lalu menyusup masuk kolor dan meremas2 zakar Budi. Desy terkejut melihat Ayu yg begitu agresif, tidak mau kalah lalu ikut bertelanjang ria, ah.. masak gue kalah sama cewek udik, Desy berkata dalam hati. Desy lalu naik ke ranjang dan mencium puting Budi dan memainkan lidahnya pada putingnya. Budi yg awalnya kaget dengan tindakan kedua cewek tersebut tidak jadi menolak, dia lalu menikmati permainan kedua cewek tersebut apalagi saat Ayu memasukkan zakarnya ke dalam mulutnya dan menghisap serta memainkan lidahnya pada kepala zakarnya langsung merem melek kenikmatan. Desy lalu mencium Budi penuh nafsu dan mengarahkan tangan Budi ke vaginanya, Budi lalu mengelus dan memasukkan jarinya ke lubang vagina Desy dan menggerakan jarinya maju mundur cepat membuat Desy mendesah menikmatinya. Tangan Budi lalu meremas2 payudaranya dan memainkan jarinya pada puting Desy, sesekali Budi memindahkan tangannya mengobel2 lubang vagina Ayu yg telah bergeser ke arahnya.Ayu yg melihat zakar Budi telah mengeras lalu cepat2 berganti posisi menaiki tubuh Budi dan memasukkan zakar budi dalam Lubang Vaginanya , dia takut terserobot Desy. Ayu lalu mendesah dan menggerakkan pinggulnya maju mundur dan memutar mencari posisi yg dia rasa paling mantap menikmati zakar Budi. Desy yg kheki melihat gerak cepat Ayu lalu menaiki tubuh Budi juga dan mengarahkan Vaginanya ke wajah Budi, dia rasakan ciuman dan jilatan lidah Budi pada kelentit dan bibir vaginanya,..hm.. nikmat sekali , dia lalu meraih tangan budi dan menuntunnya meremas payudaranya. Ayu yg memandangi punggung Desy mengeliat nikmat tidak mau kalah meraih tangan Budi yg lain dan meletakkannya pada payudarnya, oh.. ah.. sengaja dia mendesah kuat saat tangan Budi meremas payudaranya dan memainkan putingnya. Desy tidak mau kalah, dia juga ikut mendesah makin kuat sehingga suara desahan mereka memenuhi kamar,“oh.. ah.. ah…arh…..oh..”Desy yg tidak mau terserobot lagi membalikkan tubuhnya dan kali ini pantat montoknya yg menghadap ke wajah Budi, Desy kembali mendesah saat Budi kembali memainkan lidahnya, kali ini dia rasakan geli2 nikmat lidah Budi bergerak menjilati dari bibir anusnya hingga kelentitnya. Desy sekarang menatap ke arah wajah cantik Ayu, dia melihat hidung mancung Ayu dan bibir mungilnya ternganga mendesah menikmati zakar Budi, hm..emang manis wajah pembokat ini, tanpa sadar Desy yg sudah terangsang lalu gemas memeluk Ayu dan mencium bibirnya, Ayu kaget tetapi dia tidak menolak saat merasakan sensasi nikmat ciuman Desy,hm.. sama nikmatnya dengan ciuman kedua jurangan mudanya, Ayu lalu membalas ciuman Desy. Kedua tangan Ayu lalu bergerak meremas buah payudara Desy, lalu satu tangan turun dan mengelus2 vagina Desy, Budi heran karena tiba2 saja Desy menjauhkan vaginanya dari wajahnya, dia lalu melihat kedua cewek tersebut berciuman dan saling meremas payudara masing2 diatas tubuhnya, Budi kaget, tetapi dia menikamati pemandangan di depannya, kedua tangannya lalu menopang kepalanya agar bisa melihat dengan nyaman. Tangan Desy mengelus2 atasan vagina Ayu dan memainkan jarinya pada kelentit Ayu, sementara jari Ayu mengobel2 lubang vagina Desy. Tangan Budi lalu bergerak mengelus2 punggung Desy lalu bergerak memutar ke depan dan meremas2 payudara Desy. Ayu melepaskan Ciuman Desy dan mendesah makin kuat dan makin cepat menggoyang pinggulnya, lalu dia memekik merasakan dahsyat nikmat orgasmenya, Ayu merebahkan dirinya ke samping Budi dan memeluk Budi dan tangannya mengelus2 dada Budi dan sesekali dia mencium dan memainkan lidahnya pada puting Budi. Desy lalu mengantikan posisi Ayu, sekarang dia menghadap ke Budi dan mulai menggoyangkan pinggulnya dengan zakar Budi dalam lubang vaginanya. Desahannya cepat mengikuti goyangan pinggulnya. Tangan Budi lalu meraih payudara besar Desy yg juga berguncang cepat mengikuti gerakan pinggulnya, diremas2nya payudara Desy. Sesaat kemudian Desy memekik nikmat, dia lalu naik dan melihat mengambil kolor Budi lalu melap zakar Budi kemudian dia mulai melakukan oral pada zakar Budi dengan tangannya dia mengocok2 zakar Budi. Ayu tidak mau ketinggalan lalu ikut mengerumuni zakar Budi, berganti2 an Ayu dan Desy saling menjilati zakar Budi membuat Budi mengerang nikmat, saat erangan Budi makin kuat, Desy yg tahu Budi hampir mencapai klimaksnya lalu mendorong Ayu dan merebut zakar Budi dan memasukkannnya ke dalam mulut. Desy langsung menyedot kuat saat dia rasakan semburan sperma Budi dalam mulutnya, Budi langsung melolong kuat kenikmatan. Begitu selesai Ayu dan Desy tertawa terbahak2 mengenang aksi mereka barusan, Budi tersenyum senang. Mereka lalu tertidur seranjang dalam kamar master room.Sementara di kamar yg lain Cindy yang memekik merasakan nikmatnya orgasme dengan zakar Indra dalam vaginanya dengan kedua tangan Indra yg meremas2 payudaranya, hm.. nikmat sekali dia rasakan, sepertinya dua kali lebih nikmat dibandingkan dia orgasme saat masturbasi, sedangkan dengan Bokap Indra, dia tidak pernah orgasme, bokap Indra terlalu cepat nembak,sedangkan anaknya,.. wow.. masih belum nembak. Dia lalu makin mempercepat gerakan pinggulnya agar Indra segera nembak. Indra akhirnya menembakkan spermanya dengan posisi Cindy diatasnya, sepanjang permainan mereka terus berganti2 gaya, Indra sengaja melakukan banyak gaya tersebut untuk memamerkan bahwa dia lebih jago memuaskan cewek dibanding Bokapnya.“oh..ah..arghh..” Budi mengerang nikmat saat dia menembakkan spermanya, sementara Cindy memelankan goyangannya lalu berhenti dan memeluk Indra dan berusaha membujuk Indra agar tidak pulang malam itu, dia masih ingin orgasme lagi bareng Indra sekali lagi. Indra yg sudah melampiskan Birahinya pada Cindy malam itu, sedangkan siang sebelumnya pada Ayu mampu mengontrol dirinya, tidak terpengaruh dengan suara manja Cindy, dia janji besok sepagi mungkin dia datang dan memberikan orgasme kepada Cindy terlebih dahulu sebelum kuliah. Indra meninggalkan Cindy saat jam menunjukkan pukul sebelas malam, sepanjang perjalanan pulang Indra merancang skenario untuk kakaknya agar dia tidak curiga saat dia pulang begitu larut malam.